105 °C (221 °F) pada 0. Selain narkotika dan psikotropika, terdapat zat atau obat lain yang berpengaruh terhadap kerja sistem saraf. Psikotropika adalah zat atau obat non-narkotika alami dan sintetik efeknya mempengaruhi sistem saraf pusat. Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan. Psikotropika merupakanan zat ataupun obat, baik itu alamiah maupun juga sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif dengan melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental serta juga perilaku (Undang-Undang No. Contoh obat-obatan golongan 3 adalah Amorbarbital, Mogadon, Brupronorfina, dan 9 jenis lainnya. Narkotika. Contoh narkotika golongan I meliputi tanaman koka, tanaman ganja, kokaina, dan sebagainya. Golongan Psikotropika. DICLAZEPAM Asam 7-[(10,11-dihidro-5H-dibenzo[a,d]- siklohepten-5-il)amino]heptanoat Metil-alfa-fenil-2-piperidina asetat Asam 5-alil-5-(1-metilbutil)barbiturat Etil-2-fenil-2. Narkotika Dan Psikotropika – Menurut UU No. com Jenis psikotropika golongan IV adalah kelompok psikotropika dengan daya adiktif yang ringan serta dipakai untuk pengobatan dan penelitian saja. Obat ini tersedia dalam bentuk kristal, bubuk, tablet, dan kapsul. Golongan ini juga sangat luas digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan. 5 tahun 1997. Author: ACER Created Date: 12/20/2015 08:01:13 Title: PowerPoint Presentation Last modified by:Kehidupan sosial remaja pengguna narkotika, psikotropika dan zat adiktif di Surabaya The social life of youth users of narcotics, psychotropics, and addictive. Psikotropika golongan II juga memiliki risiko ketergantungan yang cukup tinggi meski tidak separah golongan I. NARKOTIKA. Contohnya adalah MDMA, ekstasi, LSD, dan STP. P. Contoh psikotropika yang memberi efek stimulan adalah sabu-sabu dan ekstasi. Golongan obat psikotropika harus diketahui jenis-jenis obatnya apa saja, manfaatnya untuk apa serta efek samping yang ditimbulkan agar tidak disalahgunakan. Amobarbital (5-ethyl-5-isopentylbarbituric acid) Amobarbital adalah obat yang merupakan turunan barbiturat. Penyalahgunaan obat-obatan golongan ini juga bisa menyebabkan kematian. Enam+. Ini karena psikotropika golongan IV memiliki potensi ringan untuk menyebabkan ketergantungan. Contoh psikotropika. Penyalahgunaan obat-obatan golongan ini juga bisa menyebabkan kematian. a. Zat psikotropika golongan III terdiri dari 9 macam. Hanya untuk dibakar. Zat psikotropika. Amfetamin tidak termasuk dalam golongan narkotika melainkan termasuk golongan stimulan pada psikotropika yang digunakan untuk menangani penderita hiperaktif. TRIBUNPONTIANAK. LSD adalah zat psikotropika yang dibuat dengan menggabungkan bahan alami dan buatan manusia. Apa contoh kasus penyalahgunaan psikotropika golongan 3 yang umum di masyarakat. Alamat: Jl. " Dan untuk PG bagian ke-9 soal dimulai dari nomor 121. Golongan IV memang memiliki risiko kecanduan yang paling kecil, tetapi penyalahgunaan psikotropika golongan ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada penggunanya. Beberapa. Tidak boleh ditelan. pdf:. Materi Dampak dan Penanggulangan Psikotropika Mapel Biologi kelas 11 SMA. Nama lain: cimeng, mariyuana, gele, pocong. 4. File Action; pmkno. Contohnya seperti teh, kopi, cokelat, minuman berenergi dan minuman bersoda. 917/MENKES/PER/X/1993 Pasal 1 Bagian 3 adalah: obat bebas, obat bebas terbatas, obat wajib apotik, obat keras, psikotropika dan narkotika. Contoh obat peringatan nomor 3 adalah salep untuk mengatasi infeksi jamur. surat elektronik/email: standardisasi obat@pom. 3. Dalam UU Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika, disebutkan bahwa psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yangtermasuk dalam Golongan Psikotropika sebagaimana diatur dalam Lampiran Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika; b. Golongan psikotropika dan contoh obatnya. Psikotropika bekerja dengan cara memengaruhi susunan saraf pusat sehingga memberikan perubahan pada mental dan perilaku. Demikian Penjelasan Materi Tentang Psikotropika Adalah: Pengertian, Bentuk, Bahaya, Dampak, Pencegah, Jenis, Efek,. zat adiktif jawaban: ePERUBAHAN PENGGOLONGAN NARKOTIKA . yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Lexotan. Mdma ekstasi dan xtc 4. 5 Penggolongan Obat: Obat Bebas, Bebas Terbatas, Keras, Psikotropika, Narkotika dan Contoh - Berbagi Cerita, Opini, Edukasi dan Hiburan. Jenis psikotropika yang satu ini merupakan termasuk obat stimulan yang bisa memberikan rangsangan kepada syaraf sehingga bisa menimbulkan efek lebih percaya diri. Psikotropika dibedakan dalam 4 golongan sebagai berikut : Psikotropika golongan I : Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi amat kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan Contoh : MDMA, ekstasi, LSD, ST . Zat dan obat psikotropika golongan I merupakan psikotropika dengan daya adiktif. adalah obat atau zat yang tidak tergolong narkotika dan alkohol, tetapi memiliki khasiat seperti narkoba dan alkohol. Karena itu, kamu perlu tahu 7 golongan obat beserta fungsi dan contohnya masing-masing berikut ini. 851. Zat psikotropika golongan I terdiri dari 26 macam. Psikotropika Golongan III. Golongan IV. Adhyatma, MPH, Lt. Obat psikotropika pada golongan ini sangat marak digunakan untuk tujuan terapi dan pengobatan serta dapat juga digunakan untuk pengembangan ilmu pengetahuan. 2. d. Contoh dari psikotropika golongan pertama adalah ekstasi/MDMA (metil dioksi metamfetamin), LSD (Lysergic acid diethylamide), dan STP/ DOM (dimetoksi alpha dimetilpenetilamina). Halusinogen. 7/5 - (3 votes) Share this: Related posts: Membran Sel : Gambar, Pengertian, Struktur, Fungsi dan. Ketiga istilah tersebut mengacu pada kelompok senyawa yang dapat menyebabkan kecanduan. Sementara itu, psikotropika dikelompokkan menjadi 4 golongan. berpotensi tinggi dalam ketergantungan dan tidak dipakai sebagai obat . Menurut potensi menyebabkan ketergantungan sebagai. com - Artis peran Lucinta Luna dilaporkan terjerat kasus dugaan penyalahgunaan narkoba di Apartemen Thamrin City, Jakarta Barat, pada Selasa (11/2/2020). ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA. Sementara penggolongan psikotropika dibagi menjadi empat golongan diatur dalam Permenkes Nomor 5 Tahun 1997 mengenai psikotropika, dan perincianya diatur dalam Permenkes Nomor 3 Tahun. c. Golongan 4 memang memiliki risiko kecanduan yang kecil dibandingkan dengan yang lain. Contoh obat-obat nya antara lain Alprazolam, Lorazepam, Diazepam, Klobazam dan lain sebagainya. 2. masyarakat yang belum termasuk dalam golongan Psikotropika sebagaimana diatur dalam Lampiran Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 49 Tahun 2018 tentang Penetapan dan Perubahan Penggolongan Psikotropika; c. Contoh narkoba yang termasuk dalam jenis ini adalah shabu-shabu, ekstasi/ ineks, dll. 4. Obat ini memiliki simbol yang sama dengan golongan obat keras. Golongan I Golongan I adalah psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuanilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi amat kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. 4. Dalam undang-undang dijelaskan bahwa psikotropika adalah dibagi menjadi empat kategori, yaitu psikotropika golongan I, golongan II, golongan III, dan golongan IV. Beberapa contoh psikotropika golongan 4 adalah diazepam, lorazepam, alprazolam, klobazam, ketazolam, fenobarbital, etil amfetamina, metiprilon, dan nitrazepam. 4. . Beberapa contoh psikotropika golongan ini adalah alprazolam, diazepam. Obat ini memiliki potensi sedang dalam menyebabkan ketergantungan. Penggunaan psikotropika secara medis Obat-obatan golongan psikotropika dapat digunakan untuk mengatasi berbagai kondisi medis. Semua penggunaan obat-obatan narkotika harus dengan resep dan pengawasan dokter. Psikotropika Golongan 4. c psikotropika golongan III; d. Hal ini dilakukan untuk mempermudah Anda mengenali jenis psikotropika yang berbahaya dan mudah menyebabkan risiko. Selain itu, dapat digunakan untuk terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan. Psikotropika merupakan zat atau obat bukan narkotika, baik alamiah maupun sintesis, yang memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas normal dan perilaku. Psikotropika golongan 4 ialah psikotropika yang berkhasiatdalam pengobatan dan juga sangat luas digunakan dalam terapi serta untuk tujuan ilmu pengetahuan dan dan mempunyai potensi ringan menimbulkan ketergantung e). 1. 4. Sebagai contoh ketika Perang Dunia ke 2 tentara Jerman menggunakan amfetamin untuk meningkatkan kemampuan dan menambah daya kerja para tentaranya. 224 p sikotropika g olongan i v. Yang termasuk golongan ini yaitu: MDMA, ekstasi, LSD, ST. a. 4. Adapun contoh dari golongan 4 diantaranya adalah Lexotan, Pil Koplo,. Contoh : Phenobarbital. Produsen Produsen adalah orang yang melakukan kegiatan produksi dengan menyiapkan, mengolah, membuat, dan menghasilkan. 4. Psikotropika Golongan 4. 1. Golongan IV : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan. 1. Contoh dari zat golongan 3 di antaranya adalah Mogadon, Buprenorfin, Amobarbital, dan lain-lain. Efek halusinogen mengakibatkan penggunanya merasakan halusinasi. Contoh: Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan. Ganja. com+ Kompas. Contoh : DMA,. Contoh: amfetamin, metamfetamin, fensiklidin dan. Pasal 10Contoh Psikotropika golongan II ini terdiri dari 14 macam, mulai dari deksanfetamin, amfetamin, metamfetamin, levamfetamin, dll. Obat golongan psikotropika. Berdasarkan efek klinik, obat psikotropika dibagi menjadi golongan antipsikotik, antidepresan, antiansietas, dan antimanik (mood stabilizer). Obat yang kerap dipakai sebagai penenang bagi mereka yang mengalami depresi berat, serangan panik, dan gangguan kejiwaan ini juga memiliki kandungan alprazolam sehingga bisa disebut sebagai psikotropika. 3. Contoh psikotropika golongan III adalah fenobarbital (obat kejang) dan flunitrazepam (obat gangguan tidur). Golongan Narkotika. 2. digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan. Psikotropika adalah obat-obatan yang berfungsi untuk memengaruhi mental dan perilaku seseorang. Golongan III adalah narkotika yang paling rendah risiko ketergantungannya. Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif. Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, narkotika adalah obat yang dapat meredakan sakit, mengurangi kekhawatiran, kepanikan, dan minimbulkan. Apa itu narkoba?. 4. 08%), golongan prekursor obat pseudoefedrin sebanyak 74 resep (18. Golongan IV; Psikotropika yang digunakan sebagai pengobatan dan banyak digunakan untuk terapi serta untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan memiliki sindrom ketergantungan ringan. Golongan 4 memang memiliki risiko kecanduan yang kecil dibandingkan dengan yang lain. Obat golongan narkotika. 4. PSIKOTROPIKA GOLONGAN IV Ada 62 jenis obat dan zat yang masuk dalam golongan ini. Indonesia, Kementerian Kesehatan. Sedangkan menurut UU RI No. Golongan C. Contoh : Ekstasi. Logo Obat Bebas adalah lingkaran hijau dengan garis tepi berwarna hitam. Psikotropika. com - Zat Adiktif adalah zat yang mengakibatkan ketergantungan atau kecanduan pada penggunannya. Contoh:. 2. Potensi yang dimiliki untuk mengakibatkan sindrom ketergantungan. Pada mulanya ketentuan pengaturan Psikotropika dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 meliputi: Psikotropika Golongan I, Golongan II, Glongan III, dan Golongan IV sesuai lapiran dalam Perundang-undangan dan setelah ada Perundang-undang baru yang mengatur tentang Narkotika yakni Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009, maka Psikotropika untuk golongan. 8 pengetahuan. Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2015 tentang Kementerian Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 59); 5. Namun psikotropika golongan IV juga memiliki potensi ringan untuk menyebabkan ketergantungan. termasuk dalam Golongan Psikotropika sebagaimana diatur dalam Lampiran Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika; b. Cara kerja psikotropika adalah memengaruhi susunan saraf pusat, aktivitas yang ditimbulkan umumnya disertai halunasi, ilusi, dan gangguan cara berpikir. Penjelasan mengenai jenis-jenis narkoba adalah sebagai berikut: 1. Selain narkotika dan psikotropika, terdapat zat atau obat lain yang berpengaruh terhadap kerja sistem saraf pusat. Artikel Lainnya: Kenali Golongan. Dalam dunia kedokteran narkoba digunakan sebagai obat penenang dan penghilang rasa sakit pada waktu melakukan operasi. Psikotropika tidak boleh digunakan secara sembarangan, karena dapat membahayakan organ tubuh bahkan menyebabkan kematian. Berikut ini beberapa zat adiktif dan zat psikotropika serta dampaknya terhadap kesehatan tubuh manusia. Selain penggunaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), psikotropika golongan I dinyatakan sebagai barang terlarang. Kategori golongan 3 dan 4 mempunyai zat-zat psikotropika yang tunggal. Contoh jenis-jenis napza ini adalah: ekstasi, LSD, ST, dan MDMA. 5. . Psikotropika Golongan IV. Alokasi Waktu : 4 x 45 menit . Semua penggunaan obat-obatan narkotika harus dengan resep dan pengawasan dokter. 111, Pasal 112, Pasal 114, dan Pasal 116 untuk Narkotika Golongan I. Narkotika adalah zat adiktif yang sangat berbahaya dan penggunaannya dilarang di seluruh dunia. kesenangan. KOMPAS. Psikotropika Golongan 4 Golongan 4 memang memiliki risiko kecanduan yang kecil dibandingkan dengan yang lain. Tidak hanya itu, zat tersebut juga termasuk dalam obat-obatan terlarang yang penyalahgunaannya bisa dikenai sanksi hukum. SKRIPSI PENGGABUNGAN PSIKOTROPIKA GOLONGAN I DAN GOLONGAN II KE DALAM NARKOTIKA GOLONGAN I DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2009. Contoh psikotropika golongan 3 diantaranya adalah buprenorfin, glutetimid, pentazosin, flunitrazepam, kodein dan pentobarbital. Di Indonesia psikotropika dikelompokan menjadi 3 golongan yaitu psikotropika golongan 1, 2, dan 3. Psikotropika Golongan 1; Obat-obatan yang termasuk dalam golongan ini memiliki potensi yang tinggi menyebabkan kecanduan. Golongan II merupakan golongan narkotika yang berpotensi tinggi menyebabkan ketergantungan dan dapat digunakan sebagai pilihan terakhir dalam pengobatan. Untuk pengembangan ilmu pengetahuan 3. Contoh; amfetamin. Golongan IV memang memiliki risiko kecanduan yang paling kecil, tetapi penyalahgunaan psikotropika golongan ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada penggunanya. Psikotropika Golongan I: Merupakan psikotropika dengan daya adiktif yang paling kuat, belum diketahui manfaat untuk mengobati dan sedang diteliti manfaatnya. 913 jiwa bahkan tercatat pada 2015 sebanyak 5,9 juta orang pemakai NAPZA (BNN,11/1/2016). Contoh obat golongan prekursor adalah Pseudoephedrine. 1. Baca juga: 5 Penggolongan Obat: Obat Bebas, Bebas Terbatas, Keras, Psikotropika, Narkotika dan Contoh. Perubahan tersebut dapat membantu, tapi seringkali psikotropika menghasilkan efek yang tidak kamu inginkan. Baca juga: 30,7 Juta Masyarakat Rentan dan Umum Sudah Divaksinasi Booster. Jenis narkotika ini dapat dikonsumsi dengan cara dimakan, dimasukan ke dalam rokok, diisap, dan dilarutkan dengan air atau alkohol lalu disuntikan. Golongan II juga memiliki resiko ketergantungan yang cukup tinggi, walaupun tidak separah contoh obat di golongan I. Golongan 4 memang memiliki risiko kecanduan yang kecil dibandingkan dengan yang lain. go. Psikotropika golongan IV. NIE obat terdiri dari 15 digit, contoh : DKL1234567891A1. 4. - Efek dari pemakaian obat ini adalah: menghambat perasaan lapar,. Bahaya mengkonsumsi zat adiktif dan psikotropika, Narkotika (Napza) Bahaya penyalahgunaan:Golongan ini bahkan bisa dengan mudah ditemukan dan sering dikonsumsi sembarangan. Psikotropika terdiri dari 4 golongan, yaitu : Golongan I : Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Beberapa obat yang termasuk dalam golongan heroin dapat dimanfaatkan secara medis sebagai pereda nyeri. Obat psikotropika juga termasuk dalam golongan obat keras. 9. Golongan 1 Psikotropika golongan 1 hanya digunakan untuk tujuan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, tidak digunakan sebagai pengobatan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. No. 4. Risiko ketergantungannya sedang. 1. Psikotropika golongan III: psikotropika dengan efek.